Tips Sukses Banting Stir dari Karyawan Jadi Pengusaha
Bosan jadi pegawai atau karyawan kantor, kaya tidak, tetapi tekanan pekerjaan semakin banyak. Setiap hari kerja keras bagai kuda, gaji segitu-gitu saja.
Ingin beralih profesi menjadi pengusaha. Berjualan atau dagang. Tidak ada lagi yang mengatur atau perintah-perintah, bisa membuka lapangan kerja, dan sudah terbukti merupakan cara paling tepat untuk kaya raya.
Banting stir dari karyawan ke pengusaha tentu butuh proses. Tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena tetap membutuhkan adaptasi.
Begini cara agar proses peralihan berjalan lancar dan kamu bisa menjadi pengusaha sukses:
Baca Juga: 7 Langkah Menerapkan Strategi Pemasaran Kedai kopi
• Komitmen yang kuat
Sudah punya niat yang besar untuk berganti profesi dari karyawan jadi pengusaha, dibarengi dengan komitmen. Percuma sudah memiliki niat, rencana bisnis yang hebat, tetapi pas menjalankannya maju mundur dan malas-malasan.
Itu namanya tidak komitmen. Komitmen diperlukan sejak awal ketika kamu mulai membangun bisnis. Dengan komitmen yang kuat, kamu tidak akan mudah terpengaruh, tidak pantang menyerah, dan akan secara gigih berupaya untuk mencapai kesuksesan.
• Persiapkan fisik dan mental
Jadi pengusaha harus tahan banting dan bermental baja. Sebab, bisnis akan mengalami pasang surut, jatuh bangun, jungkir balik. Pelajaran ini yang akan menempa kamu sehingga dapat menjadi pengusaha sukses.
Selain itu, berdasarkan kisah para pengusaha yang kini tajir melintir, jam kerja ketika menjadi pengusaha memang lebih lama. Ada yang 14 jam setiap hari, bahkan ada yang 18 jam.
Beda kan dengan karyawan yang jam kerjanya cuma delapan jam. Kalau lembur, paling banter dua sampai empat jam. Oleh karena itu, kamu perlu menyiapkan fisik dan mental, pikiran dan tenaga lebih ekstra ketika menjadi pengusaha. Terlebih jika baru awal merintis usaha, malahan bisa bekerja 24 jam setiap hari.
• Menyediakan modal
Ada beberapa pengusaha yang memulai bisnis hanya modal dengkul alias tanpa modal. Itu kalau kamu bisa mencari dan menyakinkan investor untuk mendanai bisnismu.
Bagaimana jika tidak? Ya, kamu harus memiliki modal sendiri. Entah itu dari tabungan hasil bekerja selama bertahun-tahun sebagai karyawan, dari pinjaman lembaga keuangan, gadai aset atau barang berharga, dan lainnya.
Modal diperlukan untuk membiayai segala keperluan usaha, seperti biaya operasional dan biaya non-operasional. Termasuk modal keahlian dan modal kreativitas guna mendukung keberhasilan bisnis kamu.
• Tetapkan visi misi
Jika selama berkarier sebagai karyawan, kamu cenderung mengikuti arus air. Menjadi pengusaha tidak demikian. Kamu harus memiliki visi dan misi yang jelas, baik jangka pendek maupun jangka panjang yang akan membantumu fokus bekerja demi tujuan yang sudah ditetapkan di awal. Bisnis menjadi lebih terarah.
• Tidak cepat puas dan terus belajar
Tidak harus menyelesaikan sekolah dan punya gelar seabreg untuk menjadi pengusaha sukses. Orang yang hanya lulusan sekolah tingkat dasar pun bisa berhasil membesarkan bisnis.
Kuncinya adalah tidak cepat merasa puas dan memiliki kemauan untuk terus belajar. Mencoba hal-hal baru atau sesuatu di luar bidang yang dikuasai, selalu bertanya jika tidak mengerti, rajin membaca dan mendengarkan kisah hidup pebisnis besar, berdiskusi dengan mentor, teman, atau orang yang sudah sukses.
Kemauan untuk belajar menjadi faktor penting mengingat perubahan teknologi yang kian cepat sehingga pengetahuan akan bisnis pun tidak akan ketinggalan.
• Nikmati setiap proses dan fokus pada target
Sebagai pengusaha pemula, kamu akan menikmati setiap proses dalam membangun bisnis. Hal ini akan memberimu banyak pengalaman baru.
Meski demikian, kamu harus tetap fokus pada target atau tujuan bisnis jangka pendek maupun jangka panjang. Jangan sampai terlena dan terlalu menikmati proses, tetapi tujuan terbengkalai.
Baca Juga: Pengeluaran Bengkak saat Ramadan? Ini 5 Penyebabnya