Kian Sulit Dijangkau, Ini Rincian Biaya Pendidikan di Indonesia dan Tips Menyiasatinya
Disadari atau tidak, hampir semua kebutuhan masyarakat setiap tahunnya mengalami kenaikan harga karena inflasi. Hal ini berlaku pula pada biaya pendidikan di Indonesia yang terus meroket seiring berjalannya waktu dan membuat orang tua khawatir. Bahkan, berdasarkan data, biaya pendidikan di Indonesia termasuk sebagai salah satu yang paling mahal di dunia.
Tentunya, mengetahui hal tersebut, kamu perlu memahami tentang bagaimana cara tepat dan ideal untuk menyiapkan biaya pendidikan untuk anak hingga ke jenjang tertinggi nanti. Nah, untuk lebih jelasnya, simak cara bijak siasati besarnya biaya pendidikan di Indonesia berikut ini dan rincian pengeluaran yang harus disiapkan berikut ini.
5 Jenis Biaya Pendidikan yang Wajib Disiapkan
Ketika menghitung jumlah dana pendidikan yang harus disiapkan, kamu perlu mencantumkan seluruh unsurnya. Pada dasarnya, ada 5 jenis biaya pendidikan di Indonesia yang wajib disiapkan oleh para orang tua, antara lain:
Jenis Biaya Pendidikan | Keterangan |
Uang Gedung |
Uang gedung atau bisa juga disebut sebagai sumbangan untuk sarana pendidikan biasanya dikenakan pada setiap peserta didik baru ketika masuk jenjang sekolah maupun perguruan tinggi. Biaya ini wajib dibayarkan sekali pada tahun pertama anak sekolah atau berkuliah. Dana ini sering kali digunakan untuk meningkatkan dan melengkapi fasilitas serta sarana penunjang pembelajaran di sekolah. Nominal sumbangan atau uang gedung ini pun umumnya didasarkan dari kebijakan institusi pendidikan, serta kebutuhan pembelajaran kala itu. Tapi, uang pangkal di jenjang SD sampai SMA umumnya lebih terjangkau dibanding perguruan tinggi, meski nominalnya tetap bisa dibilang tinggi. |
Biaya SPP |
Selain uang gedung atau uang pangkal, biaya pendidikan di Indonesia lainnya adalah SPP atau Sumbangan Pembinaan Pendidikan. SPP adalah biaya yang wajib dibayarkan oleh siswa secara rutin, baik tiap bulan atau 6 bulan sekali. Nominalnya pun beragam tergantung dari jenjang pendidikan yang ditempuh dan kebijakan institusi pendidikan. Meski begitu, jika memilih untuk menempatkan anak di sekolah SD sampai SMA negeri, biasanya biaya ini akan digratiskan karena termasuk sebagai bantuan dari pemerintah. |
Biaya Pendaftaran Ulang |
Ketika memasuki jenjang Sekolah Dasar hingga SMA, umumnya pihak sekolah akan membebankan biaya pendaftaran ulang yang ditarik setahun sekali. Apabila anak berada pada jenjang SD, artinya biaya pendaftaran ulang ini perlu dibayarkan sebanyak 5 kali hingga kelas 6. Pun ketika SMP dan SMA di mana pembayaran biaya pendaftaran ulang ini masing-masing dibayarkan sebanyak 2 kali. Sedangkan untuk jenjang perkuliahan, mahasiswa membayar biaya daftar ulang bersamaan dengan pelunasan SPP. Biaya tersebut dikenal dengan istilah UKT atau Uang Kuliah Tunggal. Sehingga, ketika berkuliah, mahasiswa hanya harus membayar biaya semesternya setiap 6 bulan sekali. |
Membeli Seragam |
Di Indonesia, setiap siswa yang bersekolah di jenjang SD hingga SMA diwajibkan untuk mengenakan seragam khusus. Bahkan, setiap harinya, siswa perlu mengenakan seragam berbeda dengan perlengkapan yang beragam pula. Sehingga, orang tua perlu menyiapkan dana untuk membeli semua stel seragam tersebut untuk anaknya yang sedang bersekolah. Harganya pun beragam, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu per setelnya. Belum lagi dengan keharusan membeli tas sekolah dan sepatu, termasuk kaos kaki serta topi sekolah. Biaya ini tentu perlu dipersiapkan sedini mungkin agar tak mengganggu aktivitas belajar anak di sekolah. |
Membeli Buku |
Biaya pendidikan di Indonesia terakhir yang penting dan wajib disiapkan oleh para orang tua adalah membeli buku dan segala perlengkapan belajar anak. Untuk buku cetak, buku tulis, hingga LKS atau Lembar Kerja Siswa, kebutuhan tersebut biasanya perlu dipenuhi setiap pergantian semester. Artinya, 6 bulan sekali, orang tua perlu menyiapkan uang untuk membeli buku. Walaupun begitu, terkadang siswa diberi fasilitas pinjaman dari sekolah agar bisa menghemat pengeluaran untuk kebutuhan ini. Tapi, untuk buku tulis dan LKS, termasuk peralatan menulis lainnya tetap harus disiapkan secara mandiri oleh para orang tua murid. |
Baca Juga: Menghitung Biaya Sekolah Anak dan Pilih Tabungan Pendidikan yang Tepat
Tips Siasati Biaya Pendidikan di Indonesia
Setelah memahami penjelasan di atas, ada banyak biaya pendidikan di Indonesia yang perlu disiapkan oleh orang tua saat memiliki anak di usia sekolah. Tidak hanya di jenjang SD hingga SMA, biaya pendidikan tersebut juga perlu disiapkan hingga anak masuk ke dunia perkuliahan.
Nah, agar lebih mampu menyiapkan besarnya biaya pendidikan di Indonesia tersebut, berikut ada beberapa tips untuk menyiasatinya dengan tepat dan bijak.
1. Susun Rencana Biaya Pendidikan Khusus
Ketika menyiapkan biaya pendidikan untuk anak, kamu bersama pasangan tentu perlu menyusun rencana keuangan agar bisa memenuhinya. Rencana biaya pendidikan ini tentu bisa lebih mudah dilakukan jika kamu apa saja hal yang perlu disiapkan. Sebagai gambarannya, kamu bisa melihat sederet biaya pendidikan di Indonesia yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya.
Setelah itu, kamu bisa mulai menjumlahkan total dari seluruh biaya tersebut dengan rinci dan lengkap. Dengan begitu, jumlah biaya pendidikan yang harus disiapkan bisa diketahui, termasuk jangka waktu mengalokasikan keuangan untuk memenuhinya tergantung umur anak dan rencana usianya sekolah nanti.
2. Kelola Keuangan dengan Lebih Bijak
Tips selanjutnya, pastikan untuk mampu mengelola keuangan dengan lebih bijak. Contohnya, selalu rutin cek cash flow setiap bulan, dan catat pengeluaran yang dapat ditunda atau dihilangkan agar mampu menambah dana persiapan biaya sekolah anak. Setelah itu, susun kembali budgeting bulanan dan pastikan ada alokasi untuk mengumpulkan dana pendidikan ini.
Selain itu, kamu juga perlu membuat rencana anggaran sekolah anak berjangka pendek, misalnya untuk keperluan biaya semester maupun 1 tahun ajaran. Sembari mengumpulkan biaya pendidikan jangka pendek, tetap alokasikan sebagian penghasilan untuk menyiapkan biaya pendidikan jangka panjang, misalnya biaya jenjang selanjutnya ataupun bangku perkuliahan.
3. Siapkan Dananya Sedini Mungkin
Jika diperhitungkan seluruhnya, biaya pendidikan di Indonesia memang cukup banyak dan nominalnya mampu menguras habis isi tabungan. Mengetahui hal tersebut, tidak sedikit perencana keuangan atau financial planner yang menyarankan orang tua untuk menyiapkan biaya pendidikan ini sedini mungkin. Bahkan, ketika masih dalam proses kehamilan atau pasca persalinan, sebaiknya orang tua sudah memikirkan tentang kebutuhan pendidikan anak nantinya.
Alasannya karena besarnya biaya pendidikan yang harus disiapkan mengharuskan orang tua untuk mengumpulkannya sejak awal. Selain biaya pendidikan yang memang tinggi, ada risiko inflasi yang memungkinkan biaya tersebut terus meningkat seiring waktu. Untuk itu, menyiapkan dana pendidikan ini sejak dini bisa menjadi langkah bijak yang perlu dilakukan orang tua ketika memiliki keturunan.
Baca Juga: Biaya Pendidikan Semakin Mahal, Ini 6 Hal yang Harus Orang Tua Lakukan
4. Ajukan Asuransi Pendidikan
Jika ingin lebih praktis menyiapkan dana pendidikan anak kelak, kamu juga bisa mengajukan asuransi pendidikan. Polis produk asuransi ini umumnya mempunyai masa aktif 5 hingga 10 tahun, di mana orang tua bisa mengajukan klaim manfaatnya untuk membayar biaya pendidikan anak.
Tidak hanya untuk jenjang sekolah, asuransi pendidikan juga bisa didapatkan untuk memenuhi biaya kuliah yang nilainya sangat besar sekalipun. Menyiapkan asuransi pendidikan juga bisa menjadi alternatif memastikan masa depan pendidikan anak terpenuhi, meski orang tua sakit, kehilangan pekerjaan, atau meninggal selama proteksinya masih aktif.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
5. Jangan Lupa Investasi
Tips yang terakhir, jika tetap ingin menyiapkan biaya pendidikan anak secara mandiri, pastikan untuk menyimpan dananya di instrumen investasi. Tergantung dari jangka waktu mengumpulkan dana, ada banyak rekomendasi instrumen investasi yang bisa dipilih untuk menyimpan anggaran pendidikan anak ini.
Namun, sebagai pilihan ideal, sebaiknya pilih instrumen investasi yang mudah diakses dan memiliki proses pencairan praktis, seperti reksa dana. Jika jangka waktu investasi terbilang masih panjang, misalnya di atas 5 tahun atau 10 tahun, kamu bisa memilih reksa dana saham. Sementara untuk investasi jangka pendek, reksa dana pasar uang atau deposito dapat menjadi pilihan ideal karena minim risiko dan pertumbuhan nilainya lebih stabil.
Jangan Sampai Terlambat Siapkan Dana Pendidikan Anak
Itulah penjelasan tentang apa saja jenis biaya pendidikan di Indonesia yang perlu disiapkan orang tua dan tips mengumpulkannya. Ingat, seiring berjalannya waktu, anak akan terus tumbuh dan tiba usianya untuk mengenyam pendidikan di sekolah. Agar kebutuhan tersebut bisa terpenuhi dengan optimal dan tepat waktu, jangan sampai terlambat menyiapkan dananya sedari sekarang, ya!
Baca Juga: Menelaah Biaya Pendidikan Sekolah Termahal di Indonesia yang Mencapai Lebih dari Ratusan Juta