6 Cara Bikin Usaha Kecil Kamu Naik Kelas
Siapa yang tidak menginginkan usaha kecil yang kamu rintis berkembang pesat. Naik kelas secara bertahap, dari usaha kecil menjadi skala menengah. Kemudian menjadi besar hingga go internasional, bermain di pasar global.
Begitulah cita-cita setiap pengusaha. Mungkin juga termasuk kamu yang kini sedang berjuang mengembangkan usaha dari nol. Ingat, persaingan di dunia usaha juga ketat.
Kamu harus memiliki strategi yang tepat untuk mewujudkan mimpi tersebut. Berikut cara membuat usaha kecil-kecilan menjadi besar:
Baca Juga: UKM Terima Pembayaran Kartu Kredit? Simak Untung dan Ruginya
1. Diversifikasi produk
Usaha kecil bakal sukses dan berkembang jika kamu melakukan diversifikasi produk. Tidak hanya bertahan dengan produk maupun jasa yang saat ini dijual.
Kamu dapat mengembangkan produk agar lebih varatif. Sebagai contoh, saat ini usaha kamu hanya fokus menjual jilbab atau kerudung saja.
Guna menarik lebih banyak konsumen, coba untuk mulai memproduksi atau menawarkan produk baju muslim. Jadi, kamu bisa menjual produk yang berkaitan.
Konsumen mencari jilbab sekaligus baju muslim yang senada di tokomu. Dengan begitu, usaha kecil yang kamu jalankan tidak terlihat monoton. Jika melakukan hal ini, niscaya usaha kamu dapat mengalami perkembangan yang signifikan.
2. Merambah jualan online
Sekarang ini adalah era digital, dan semuanya serba online. Toko konvensional beralih ke jualan online supaya tidak ditinggal pembeli.
Usaha yang tidak mampu mengikuti perubahan zaman, maka akan tergilas. Begitupun usahamu. Jika saat ini masih menggunakan model bisnis offline, segera beralih ke online. K
onsumen, khususnya milenial sekarang tidak mau repot-repot melakukan berbagai hal, termasuk berbelanja. Maunya sambil duduk manis atau rebahan, bisa belanja. Jika ingin menarik pembeli lebih banyak dan bikin pelanggan makin loyal, beri mereka kemudahan dengan cara menawarkan fasilitas belanja online atau layanan online.
3. Menjawab kebutuhan konsumen
Ini pentingnya saran dan kritik dalam sebuah usaha. Kamu menjadi tahu kebutuhan apa yang sekiranya belum konsumen dapatkan di produk kamu maupun di pasaran.
Jika sudah tahu, jangan dibiarkan atau hanya jadi angin lalu. Lakukan inovasi dengan menjawab kebutuhan konsumen. Contohnya di masa pandemi ini, konsumen ingin menggunakan masker yang senada dengan jilbab untuk bepergian atau ke acara-acara resmi, tetapi tetap praktis.
Kamu dapat menjual jilbab instan masker. Di mana masker menyatu dengan jilbab. Jika tidak ingin menggunakan masker, tinggal ditarik ke bawah dagu. Kalau mau pakai, cukup menariknya kembali ke atas.
4. Lengkapi dengan lisensi
Biarpun usaha kecil, tetapi pastikan kamu menjual produk yang berkualitas. Bukan hanya dari sisi bahan baku, namun juga ada izin atau lisensi dari regulator.
Misalnya menjual makanan, pastikan produk makananmu telah memiliki sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ataupun dinas kesehatan, serta label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sebab, setiap konsumen pasti menginginkan barang atau jasa yang dibelinya berizin, beredar secara resmi, bahkan terjamin keasliannya.
Jadi, di sinilah pentingnya kamu untuk melabeli produk dengan lisensi resmi dari otoritas atau regulator terkait. Ini tentunya akan berpengaruh terhadap reputasi usaha kamu di mata konsumen.
5. Jalankan dengan model kemitraan
Saat usaha kecil sudah mulai berkembang, maka langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan untuk lebih membesarkan lagi usaha, yakni dengan menerapkan sistem waralaba atau franchise. Dengan demikian, produk yang dimiliki dapat tersebar di mana-mana, sehingga selain brand awareness yang meningkat, pendapatan bisnis pun semakin banyak dan menguntungkan.
Tetapi ingat, usaha yang dijalankan dengan konsep waralaba, harus terus dimonitor atau diawasi. Jangan sampai pembeli merek atau franchisee merusak kredibilitas yang sudah kamu bangun dengan cara tidak baik, seperti membeli bahan baku dari luar atau melanggar perjanjian kerja sama kemitraan.
Kemitraan lain juga dapat dilakukan dengan cara membuka kesempatan kepada orang lain untuk menjadi reseller. Mengambil barang darimu, untuk dijual lagi dengan menggunakan merek atau brand dan harga jual sendiri.
6. Membuat pembukuan atau laporan keuangan
Tak hanya perusahaan besar, membuat laporan keuangan juga wajib untuk usaha yang kecil atau UKM. Dengan adanya laporan keuangan, kamu menjadi tahu uang digunakan untuk apa saja hingga kebijakan agar uang terus bertambah.
Jangan abai dengan pembukuan atau laporan keuangan. Ini untuk menghindari penggunaan keuangan yang tidak terkontrol dengan baik, uang bisa habis begitu saja, yang pada akhirnya uang dari hasil usaha tidak bisa untuk mengembangkan usaha lagi, kemudian bangkrut.
Baca Juga: 3 Keuntungan Ajukan Pinjaman Tanpa Jaminan untuk Bisnis Online