Cegah Kartu Kredit Dibobol saat Transaksi Online Pakai 5 Cara Ini
Kartu kredit sangat memudahkan penggunanya dalam melakukan berbagai hal, seperti belanja, transaksi keuangan lain. Terlebih di masa pandemi, pakai kartu kredit dari rumah saja.
Di saat yang bersamaan, tingginya aktivitas pemakaian kartu kredit ini diiringi dengan maraknya kejahatan pencurian data maupun pembobolan kartu kredit oleh oknum tertentu.
Modusnya macam-macam, seperti skimming, phising, pinjaman untuk kartu kredit, dan lainnya. Tentu saja hal ini dapat menimbulkan kerugian.
Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menjaga keamanan kartu kredit sehingga mencegah atau menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut cara cerdas yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan kartu kredit:
Baca Juga: Bukan untuk Belanja, Ini Cara Pintar Pakai Kartu Kredit Bagi Milenial
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Pembobolan kartu kredit
1. Gunakan jaringan internet pribadi
Ketika ingin melakukan transaksi keuangan online di luar rumah menggunakan kartu kredit, pastikan memakai jaringan internet pribadi. Apakah bawa modem internet sendiri atau tetring dari ponsel.
Yang pasti, hindari menggunakan wifi publik. Sebab, jaringan internet tersebut dapat diakses semua orang, bukan hanya kamu. Potensi peretasan atau pencurian data makin besar.
Jadi, lebih baik aman dengan biaya internet sendiri ketimbang memilih wifi gratisan, tetapi mengancam keamanan data pribadimu.
2. Rutin ganti password dan gunakan yang susah ditebak
Sangat penting bagi seorang nasabah untuk rajin mengganti kata sandi atau password secara berkala pada internet banking atau mobile banking. Setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.
Selain itu, gunakan password yang susah ditebak. Jika angka, bukan tanggal lahirmu. Bila dalam huruf, pakai kalimat. Misalnya belibajuditoko.
Baca Juga: Salah Transfer Uang? Tetap Tenang, Ini Cara Mengurusnya ke Bank
3. Gunakan kartu kredit dengan PIN dan chip
Sama halnya kartu debit yang menggunakan PIN 6 digit, kartu kredit pun didesain seperti itu demi keamanan transaksi nasabah.
Pakai PIN lebih aman dibanding tanda tangan karena bersifat rahasia. PIN cuma diketahui nasabah pemegang kartu.
Di samping itu, kartu kredit PIN menghindari risiko pembobolan atau kejahatan lain, seperti skimming. Apabila menggunakan PIN pada kartu kredit, pastikan pula rutin mengganti PIN secara berkala.
Pilih nomor sebagai kode PIN yang tidak mudah ditebak, seperti tanggal lahir. Sebaiknya juga PIN yang dipakai tidak sama dengan akun keuangan lain agar tidak gampang dibobol.
Jika takut lupa, kamu bisa mencatatnya. Asal catatan PIN tersebut jangan disimpan di ponsel atau di dompet. Selain itu, jangan beritahukan kepada siapapun.
Kartu kredit masih lama? Segera ganti dengan yang berteknologi chip. Chip ini berfungsi sebagai sistem pengamanan.
Chip ini memproduksi kode setiap kali digunakan saat Anda bertransaksi. Setiap transaksi, kode diproduksi berbeda sehingga lebih aman dan tidak murah ditiru.
Memiliki proteksi ganda untuk meningkatkan keamanan bertransaksi dibanding strip magnetik yang rentan kejahatan, seperti fraud skimming.
Kartu kredit dibobol
4. Jeli belanja dengan promo kartu kredit di internet
Sebagai pengguna aktif kartu kredit, kamu akan ditawari banyak promo menarik dari bank penerbit. Salah satunya yang datang dari online atau internet.
Memang menggiurkan, tetapi lebih jeli dalam memanfaatkannya. Terlebih bila kamu diminta mengisi data atau informasi diri terlebih dahulu.
Jangan sembarangan mengisi data diri di internet, karena berisiko besar dicuri atau dibobol. Untuk informasi yang meminta nomor PIN, kode OTP, nama ibu kandung, sebaiknya tidak diberikan karena sudah pasti promo tersebut merupakan modus kejahatan siber.
Baca Juga: Lakukan 6 Hal Ini Saat Kartu Kredit Tertelan Mesin ATM
5. Rahasiakan nomor kartu kredit dan CVV
Jagalah kerahasiaan nomor kartu kredit, serta nomor Card Verification Value (CVV) yang ada di bagian belakang kartu kredit. CVV merupakan digit angka sebagai fitur keamanan yang biasa ada di kartu kredit VISA dan MasterCard. Biasanya terdiri tiga angka.
Sedangkan nomor kartu kredit adalah digit angka yang menjadi identitas kartu. Biasanya terdiri dari 16 angka. Baik CVV maupun nomor kartu kredit dibutuhkan dalam setiap transaksi online. Jadi kamu perlu berhati-hati saat menggunakannya.
Hindari menggunakan kartu kredit untuk belanja di situs bodong atau tidak terpercaya. Selain itu, jangan pernah memberitahukan nomor kartu kredit dan CVV kepada orang lain, bahkan kepada anggota keluarga sekalipun.
Rutin Cek Saldo Kartu Kredit
Secara teratur, pantau terus saldo kartu kredit kamu. Rajin mengeceknya lewat layanan yang disediakan bank penerbit secara berkala.
Jika ada perubahan atau transaksi mencurigakan, segera lapor bank penerbit kartu kredit untuk segera ditindaklanjuti. Kamu juga dapat melaporkannya ke kantor polisi bila mengalami kerugian besar agar segera diusut.
Tetap waspada dan hati-hati dalam melakukan transaksi dengan kartu kredit, termasuk menyimpan kartu kredit. Sebab, kejahatan siber semakin canggih dan siap menguras habis saldo kartu kredit kamu.
Baca Juga: Cara Membuat Kartu Kredit Pertama, Apa yang Mesti Diperhatikan?