Pola Head and Shoulder, Pattern Andalan Trader Ramal Tren Harga Saham
Analisis teknikal adalah salah satu kunci penting yang perlu dilakukan oleh investor atau trader agar bisa memperkirakan potensi pertumbuhan sebuah saham. Analisis teknikal sendiri bisa dilakukan dengan memantau berbagai jenis pola yang muncul pada grafik harga saham. Salah satunya adalah pola head and shoulders saham.
Sebagai salah satu pola umum pada chart pattern, head and shoulders pattern mampu memudahkanmu dalam membaca pergerakan nilai saham kedepannya. Bentuk dari pola ini pun mudah dibedakan dengan pola lain serta mampu memberi sinyal yang cukup akurat dalam mengambil keputusan investasi atau trading.
Karena alasan tersebut, head and shoulders pattern sering kali dijadikan senjata andalan ketika melakukan analisis teknikal oleh trader pemula sekalipun. Untuk mengetahui selengkapnya tentang apa itu pola head and shoulders saham, cara menggunakan, hingga kekurangannya saat trading, simak panduan berikut ini.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Pengertian Pola Head and Shoulders
Secara umum, dalam konteks grafik harga saham, pola head and shoulders adalah jenis pola yang biasa digunakan pada proses analisis teknikal. Secara spesifik, pola grafik ini digunakan untuk memperkirakan pembalikan dari tren bullish ke bearish.
Pattern tersebut muncul sebagai garis dasar yang terdiri dari 3 titik puncak. Ketiga titik puncak ini memiliki karakteristik di mana titik tengahnya paling tinggi dan 2 titik di samping memiliki tinggi setara namun lebih rendah dibanding titik yang tengah.
Berikut adalah contoh grafik harga saham yang memiliki pola head and shoulders.
Sumber: www.investopedia.com
Dari contoh tersebut terlihat jika pola head and shoulders memiliki 3 titik puncak, di mana shoulder pertama memiliki tinggi yang setara dengan shoulder kedua. Lalu, untuk titik puncak tertinggi atau head memiliki tinggi melebihi 2 titik puncak lainnya hingga menyerupai bentuk kepala dengan bahu. Juga, di antara titik head dan kedua shoulders terdapat 2 titik lembah yang dihubungkan dengan neckline.
Adanya pola tersebut menunjukkan jika akan terjadi tren bullish pada harga saham dan kerap dijadikan patokan oleh investor atau trader. Tren tersebut juga ditandai melalui tingkat low yang terjadi sebanyak 3 kali secara berurutan, dan low kedua memiliki tingkat paling rendah alias pembalikan dari pola head and shoulders pada tren bearish.
Selain mengamati polanya, trader perlu mempertimbangkan pula volume dalam menganalisis seberapa kuat reversal atau pembalikan arah akan terjadi pada pattern ini. Untuk pembalikan ke arah tren bearish, pantau volume di shoulder kedua apa lebih tinggi dibanding shoulder pertama saat pola melampaui support atau neckline.
Empat Komponen Pola Head and Shoulders
Setelah memahami pengertiannya di atas, kamu juga perlu mencari tahu 4 komponen utama yang dimiliki pola head and shoulders, antara lain:
- Setelah tren bullish yang panjang, harga menguat ke titik puncak dan selanjutnya menurun hingga membentuk semacam lembah.
- Lalu, harga kembali menguat dan membentuk titik puncak lanjutan yang lebih tinggi dibanding titik puncak pertama untuk selanjutnya kembali menurun.
- Harga kembali menguat untuk ketiga kalinya, tapi hanya di tingkat yang setara dengan titik puncak pertama, sebelum akhirnya kembali menurun.
- Neckline terbentuk dari 2 titik lembah dari pola head and shoulders.
Dari keempat komponen tersebut, bisa dipahami jika titik puncak pertama dan ketiga disebut sebagai shoulders yang tidak terlalu tinggi. Sementara titik puncak kedua yang paling tinggi disebut sebagai head. Lalu, ada pula garis yang menghubungkan antara kedua titik lembah di antara head dengan shoulders yang disebut neckline.
Cara Gunakan Pola Head and Shoulders untuk Trading
Dengan mengetahui adanya pola head and shoulders, kamu bisa menjadikannya sebagai indikasi jika pembalikan atau reversal segera terjadi. Trader menganggap jika tiga titik puncak dan 2 lembah, dengan titik puncak tertinggi di tengah, menunjukkan jika harga saham akan mengalami pelemahan. Sementara neckline pada pola tersebut menunjukkan titik di mana trader bearish akan segera melakukan penjualan.
Pola ini juga mengindikasikan adanya tren penurunan baru dan kemungkinan besar terus terjadi hingga shoulder kedua berakhir. Hal tersebut ditandai dengan harga yang bergerak lebih tinggi dibanding harga di titik puncak sebelah kanan.
Kelebihan dan Kekurangan Pola Head and Shoulders
Ketika digunakan pada analisis teknikal, pola head and shoulders memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
- Trader berpengalaman mudah untuk mengidentifikasi pola ini.
- Memudahkan trader dalam mengambil keputusan untuk memaksimalkan keuntungan atau menghindari kerugian.
- Membuka peluang keuntungan dari pergerakan pasar skala besar.
- Bisa digunakan di segala jenis bursa.
Namun, head and shoulders pattern juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diantisipasi, seperti:
- Sulit digunakan oleh trader pemula
- Kemungkinan terjadinya jarak stop loss yang panjang.
- Kemungkinan rasio risiko dan keuntungan yang kurang diminati.
Pola Head and Shoulders Berguna untuk Identifikasi Pembalikan Harga
Kesimpulannya, head and shoulders adalah pola grafik harga saham yang biasa digunakan oleh investor atau trader untuk mengidentifikasi pembalikan harga. Pola head and shoulders bearish mempunyai 3 titik puncak di mana titik tengahnya mencapai puncak yang lebih tinggi dibanding 2 lainnya. Pola tersebut menunjukkan jika pembalikan dari tren kenaikan akan terjadi sehingga mampu memudahkan investor atau trader dalam mengambil langkah eksekusi selanjutnya.