7 Cara Kelola Uang Anti Miskin Buat 52 Juta Jiwa Masyarakat Kelas Menengah
Indonesia boleh ‘sedikit’ berbangga diri, dengan adanya pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,6% setiap tahunnya. Dimana artinya, Indonesia dipandang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tadinya di level ‘miskin’, lalu naik kelas di level ‘menengah’.
Studi Bank Dunia dalam laporan berjudul ‘Aspiring Indonesia: Expanding the Middle Class’ yang dirilis pada 30 Januari 2020 mengungkapkan sebanyak 52 juta jiwa penduduk Indonesia atau sebanyak 20% dari populasi Indonesia masuk dalam kategori kelas menengah. Pertumbuhan yang sekarang ini termasuk yang tercepat yakni sekitar 10% per tahun.
Namun sayangnya, ada 115 juta orang atau sebesar 45% penduduk Indonesia yang belum mencapai pendapatan yang aman alias perekonomiannya sangat rentan sehingga kemungkinan besar mereka bisa mengalami kemiskinan kembali.
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Cek Status Keuanganmu?
Bersyukur bila kondisi keuanganmu saat ini termasuk dalam level masyarakat kelas ‘menengah’. Tentu hal ini harus dijaga dengan baik karena sewaktu-waktu kemiskinan bisa datang kapan saja. Tapi, buat kamu yang kondisi keuangannya masih belum 'sehat' tak perlu berkecil hati. Tenang saja, kamu masih bisa memperbaikinya.
Yuk, ketahui cara anti-miskin agar level keuanganmu terus membaik dan bisa terus naik kelas. Simak 7 cara mengeloa uang anti-miskin versi Cermati.com berikut ini.
1. Cerdas Mengelola Keuangan
Cerdas mengelola keuangan
Pengelolaan keuangan ini begitu penting dilakukan setiap orang, agar semua kebutuhan dalam satu bulan bisa terpenuhi dengan baik. Coba bayangkan, jika tidak adanya pengelolaan keuangan maka gaji bulanan akan habis begitu saja dengan cepat.
Untuk itu, kelola keuangan dengan cerdas, yaitu membuat berbagai macam pos pengeluaran dengan menggunakan formasi 40-30-20-10, yaitu:
- 40% belanja kebutuhan bulanan
- 30% tagihan bulanan dan cicilan
- 20% menabung dan investasi
- 10% kebaikan
2. Konsisten Menabung
Kemungkinan besar, hingga sekarang ini masih ada orang yang belum memiliki tabungan baik dalam bentuk celengan di rumah ataupun di bank. Kalaupun punya rekening di bank, pasti uangnya hanya menumpang lewat saja.
Padahal menabung ini sudah menjadi kegiatan yang harus dilakukan setiap bulannya. Dengan tabungan, maka uang tersebut bisa digunakan saat waktu yang dibutuhkan. Misal ketika ingin membeli barang yang disuka, tambahan biaya pengobatan dan lainnya.
Agar menabung ini bisa dilakukan dengan konsisten dan hasilnya bisa maksimal, tak ada salahnya mencoba tabungan berjangka di bank yang sistemnya langsung autodebet dari rekening utama. Tabungan berjangka setiap bank ini punya aturan yang berbeda-beda. Periodenya mulai dari 6 bulan, 1 tahun dan seterusnya, kemudian minimal nominal yang disetor setiap bulannya mulai dari Rp500 ribu Rp1 juta dan seterusnya. Agar lebih jelasnya, sebaiknya cari informasi langsung di bank terkait.
3. Melakukan Investasi
Coba melakukan investasi
Kini siapapun bisa mencoba investasi. Selain sistemnya yang mudah, jumlah investasi pun bisa dimulai dari Rp100 ribu. Banyak jenis investasi yang bisa dicoba, mulai dari deposito, saham, emas, p2p lending hingga properti.
Bagi investor pemula, baiknya pilihlah investasi sesuai kebutuhan apakah untuk jangka pendek atau panjang dan lakukan sesuai kemampuan uangnya.
Tak ada salahnya berdiskusi kepada keluarga atau teman yang sudah lama terjun di investasi atau juga langsung ke lembaga investasi terpercaya dan ilegal agar bisa mendapatkan ilmu investasi serta bisa menentukan jenis investasi yang tepat. Dengan begitu hasil investasi yang didapatkan bisa maksimal.
Baca Juga: Tips Investasi Pemula Sesuai dengan Usia
4. Bisnis Sampingan
Jika penghasilan selama bekerja di kantoran tak menunjukkan peningkatan yang signifikan atau merasa gaji bulanan yang didapat kurang, mencoba bisnis sampingan menjadi solusi yang tepat. Jangan salah, meski bisnis sampingan tapi jika dijalankan dengan serius maka bisa menghasilkan omzet yang lumayan besar.
Banyak bisnis sampingan yang bisa dilakukan dengan modal yang minim misalnya saja bisnis hijab atau kerudung, jual pakaian, kuliner kekinian dan masih banyak lagi. Manfaatkan sosial media, sebagai alat pemasaran yang jitu untuk mendatangkan banyak pelanggan.
5. Bijak Menggunakan Kartu Kredit
Bijak menggunakan kartu kredit
Kartu kredit memang menjadi alat pembayaran yang sangat praktis. Sebab tinggal gesek, kemudian barang yang dibeli bisa dibawa pulang. Namun, bila penggunaan kartu kredit tidak dilakukan dengan baik maka bisa menimbulkan utang. Alhasil keuangan menjadi buruk.
Sebaiknya, bagi yang memiliki kartu kredit gunakanlah dengan bijak, yaitu hanya untuk membayar tagihan bulanan saja atau untuk memenuhi kebutuhan bulanan. Agar bisa lebih hemat lagi, pengguna kartu kredit juga harus mengetahui promo-promo kartau kredit yang terbaru. Jangan lupa bayar tagihan kartu kredit setiap bulannya dengan tepat waktu.
6. Hindari Adanya Utang
Adanya utang memang membuat seseorang menjadi pusing, apalagi bila gaji bulanannya hanya pas-pasan. Bisa-bisa cicilan tersendat, bunga berjalan dan akhirnya utang memuncak. Inilah yang menjadi alasan kuat untuk menghindari utang.
Kalaupun ada kebutuhan yang mendadak, sebaiknya gunakan saja tabungan yang ada. Jika kurang coba untuk mencari pinjaman kepada anggota keluarga lain. Setidaknya aman dari adanya bunga yang berjalan.
Baca Juga: Cara Cerdas Hindari Gali Lubang Tutup Lubang Saat Pinjaman Online
7. Menurunkan Gaya Hidup yang Tinggi
Menurunkan gaya hidup yang tinggi
Mengikuti gaya hidup tentunya perlu dilakukan agar tidak ketinggalan zaman. Namun, sebaiknya penuhi gaya hidup sesuai dengan isi kantong. Jangan memaksakan diri membeli barang mahal atau sering makan di restoran dan lainnya, apalagi rela berutang hanya untuk memenuhi gaya hidup.
Sebelum kondisi keuangan memburuk, tak ada salahnya mulai turunkan gaya hidup yang tinggi secara perlahan-lahan. Mungkin yang tadinya belanja atau makan di restoran hampir setiap minggu, jadi sebulan sekali atau yang tadinya belanja barang apa saja yang diinginkan, jadi belanja barang yang dibutuhkan dan sebagainya.
Butuh Kerja Keras agar Kondisi Perekonomian Tetap Aman
Hanya teori saja memang terlihat mudah, tapi pada kenyataannya pasti sangat sulit jika dipraktikan secara langsung. Bagi yang belum terbiasa, hal ini sangatlah wajar. Tapi untuk mendapatkan kondisi perekonomian agar tetap aman, sebaiknya kamu harus terus berusaha dan bekerja keras untuk mewujudkannya.
Baca Juga: 8 Cara Mamanfaatkan Uang dengan Benar Ala Miliarder Agar Makin Kaya