Mengenal Konsep Kota Masa Depan Smart City dan Tantangan Implementasinya di Indonesia

Kebanyakan dari Anda pasti pernah mendengar, ataupun membaca berita tentang smart city. Ya, konsep kota masa depan tersebut sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia. Pasalnya, sejumlah kota besar di Indonesia sudah mulai untuk mengadopsi konsep tersebut semenjak beberapa tahun belakangan ini, contohnya adalah Jakarta dan juga Surabaya.

Agar bisa disebut sebagai smart city atau kota pintar, sebuah kota harus mampu mengintegrasikan berbagai teknologi informasi serta komunikasi hingga ke tingkat tertentu pada aktivitas tata kelola serta operasional sehari-harinya. Proses integrasi tersebut berkaitan dengan aktivitas peningkatan efisiensi, pembagian informasi untuk publik, dan juga perbaikan pelayanan sekaligus kesejahteraan masyarakat. 

Akhir-akhir ini Anda pasti pernah melihat tentang pengimplementasian sistem tilang secara online di beragam media massa nasional. Penerapan sistem tilang tersebut merupakan salah satu contoh dari upaya penerapan smart city dari pemerintah. Itulah sekilas tentang smart city dan penerapan konsepnya di Indonesia. 

Nah, pertanyaannya, apa sih definisi smart city yang sebenarnya? Akankah Indonesia mampu mewujudkan konsep tersebut pada setiap kota dan bukan hanya kota metropolitannya saja? Jawaban dari pertanyaan tersebut sudah tersaji dalam pembahasan berikut ini. 

Baca Juga: Makin Canggih, Ini Penggunaan Teknologi Internet yang Bakal Booming di 2021

Mengenal Lebih Dekat tentang Konsep Smart City

loader

Smart City dan Internet of Things

Smart city sendiri mengacu pada kota yang telah berhasil melakukan integrasi teknologi serta informasi hingga tingkat tertentu dalam aktivitas tata kelola serta operasional sehari-harinya. Tujuan dari integrasi teknologi yang dimaksud adalah untuk menunjang efisiensi, memudahkan aktivitas pembagian informasi untuk masyarakat, serta perbaikan pada fasilitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.  

Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa kota yang mulai mengimplementasikan konsep smart city tersebut. Salah satunya adalah Jakarta melalui program yang dicetuskan sejak tahun 2014 lalu, Jakarta Smart City. 

Tak hanya itu, Surabaya juga belakangan ini tertarik untuk mengadopsi konsep smart city. Hal ini dibuktikan dengan penerapan sistem tilang daring atau online bagi pengendara yang ketahuan melanggar aturan lalu lintas. 

Meski begitu, penerapan smart city ini tidak akan bisa terwujud jika hanya diusahakan oleh pihak pemerintah saja. Pihak swasta pun perlu turut tangan agar konsep kota pintar di Indonesia dapat diwujudkan. 

Hingga saat ini, sudah ada Matakota sebagai pihak swasta yang ikut berpartisipasi dan membantu pemerintah serta masyarakat dalam mewujudkan konsep ini. Matakota memiliki peranan untuk memasukkan berbagai informasi, sebagai contoh, kondisi lalu lintas, tindak kriminal, bencana alam, hingga berita anak orang hilang.

Tidak hanya Matakota, Qlue juga menjadi pihak swasta yang ikut terjun dalam pengimplementasian konsep kota pintar ini. Berbeda dengan Matakota, Qlue berkontribusi dalam hal menyediakan fasilitas bagi masyarakat di sejumlah kota untuk menyampaikan keluhan atau masukan perihal kondisi dari fasilita umum. 

Peran Internet of Things pada Penerapan Konsep Smart City

Membicarakan konsep kota pintar tidak bisa lepas dari peranan IoT atau internet of things. Sebab, internet of things merupakan kerangka vital dalam proses perwujudan konsep kota masa depan tersebut.

Dengan adanya perangkat IoT, proses pengiriman informasi dan aktivitas penindak lanjutannya mampu dilakukan melalui jaringan, dan hanya sedikit membutuhkan campur tangan dari manusia. Dalam kata lain, internet of things ini membuka kesempatan terhadap beragam fungsi dan fasilitas smart city agar bisa berjalan secara otomatis. 

Terdapat 3 elemen utama yang dibutuhkan dalam mengoperasionalkan perangkat IoT. Ketiga elemen tersebut adalah perangkat fisik, aplikasi, serta jaringan internet. Ketika seluruh elemen tersebut terpenuhi, berbagai perangkat lainnya mampu dikustomisasi atau disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. 

Penerapan internet of things untuk mewujudkan konsep ini bisa sangat beragam. Batas dari implementasi IoT ini hanyalah imajinasi serta kemampuan atau skill dari pengembangnya. 

Agar lebih mudah memahami tentang peranan internet of things dalam penerapan smart city, berikut adalah beberapa contoh penerapan dari teknologi tersebut.

  1. Smart Lightning

    Smart lightning adalah contoh penerapan internet of things yang mudah ditemui pada smart city. Melalui smart lightning, aktivitas pemantauan lampu jalan maupun lalu lintas menjadi jauh lebih mudah dilakukan. Selain itu, lampu-lampu di area publik juga bisa dimatikan maupun dinyalakan secara otomatis melalui jarak jauh. 

  2. Smart Parking

    Melalui smart parking, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan tempat parkir untuk kendaraannya. Bahkan, fasilitas ini memungkinkan pengendara untuk memesan spot parkir terlebih dahulu sebelum sampai ke lokasi yang dituju. Di Indonesia sendiri, teknologi smart parking sudah cukup mudah ditemui karena terdapat sejumlah startup yang menyediakan fasilitas tersebut. 

  3. Waste Management

    Sebuah kota tidak akan disebut sebagai smart city tanpa kemampuan mengelola sampah yang mumpuni. Oleh karena itu, dengan adanya perangkat internet of things, kota pintar bisa menerapkan teknologi waste management atau manajemen limbah agar volume sampah yang ada di tempat penampungan dapat dipantau secara langsung dari jauh. 

    Dengan begitu, petugas kebersihan tidak lagi harus mendatangi setiap tempat sampah di sudut kota untuk mengeceknya. 

  4. Connected Manhole

    Connected manhole adalah solusi untuk memantau suhu gorong-gorong bawah tanah. Tak hanya berperan sebagai penyalur air bawah tanah, gorong-gorong juga umumnya dimanfaatkan sebagai jalur dari pipa gas serta tempat menyimpan kabel. 

  5. Smart Electricity

    Dengan penerapan smart electricity, layanan listrik dapat memantau langsung data penggunaan listrik masyarakat secara langsung, tanpa perlu mengirim petugas untuk mengecek pemakaian listrik di setiap rumah.  

Baca Juga: Menghitung Biaya Hidup di Kota Besar di Amerika Serikat

Berbagai Tantangan yang Dihadapi Indonesia dalam Menerapkan Konsep Smart City Sepenuhnya

Penerapan konsep kota pintar di Indonesia pada dasarnya didukung oleh banyak pihak, baik pemerintah maupun swasta. Namun, bukan berarti pengimplementasian konsep kota pintar di dalam negeri tak memiliki kendala atau tantangan sama sekali. Tantangan utama dalam mewujudkan konsep kota pintar di Indonesia adalah: 

  • Kebutuhan akan perangkat yang dibanderol dengan harga amat mahal serta sulit untuk bisa didapatkan. 
  • Di samping itu, tidak semua daerah dan kota di Indonesia mempunya infrastruktur memadai guna menunjang pemanfaatan internet of things. Untuk menyiasatinya, pemerintah daerah tentu harus melakukan langkah awal berupa penyediaan infrastruktur teknologi informasi agar penerapan smart city lebih mungkin terwujud. Dengan begitu, pembuatan command center atau data center lebih mungkin untuk dilakukan. 
  • Masyarakat yang mungkin belum siap untuk menerima inovasi dan perubahan digitalisasi ini. 

Wacana konsep smart city yang mampu memudahkan pelayanan serta melengkapi fasilitas publik harus sering digaungkan mulai dari sekarang. Perubahan secara berkala juga perlu terus dilakukan agar masyarakat tidak kaget dengan kehadiran layanan dengan basis teknologi pada konsep modernisasi ini. 

Kemkominfo sendiri pernah menyampaikan komitmen untuk mendukung penerapan kota pintar di Indonesia. Bahkan, pemerintah pusat sudah mencanangkan program bertajuk 100 Smart City bersama Menkominfo, Kemendagri, Kementerian PUPBP, Kantor Staf Kepresidenan, juga Bappenas.

Dengan jumlah kota dan kabupaten sebanyak 514 di seluruh Indonesia, pengembangan konsep ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tanpa pertimbangan anggaran dan konsep yang matang, penerapan smart city tentu dapat berisiko mengalami kegagalan. 

Adapun sejumlah pemerintah daerah yang disasar dalam program pemerintah mewujudkan konsep smart city ini, di antaranya, Boyolali, Sukoharjo, dan juga Solo. Ketiga kota dan kabupaten tersebut dianggap telah memenuhi syarat infrastruktur teknologi informasi, SDM, dan juga regulasi guna mengatur kebijakan pengimplementasian konsep kota pintar

Akankah Indonesia Berhasil Mewujudkan Program Smart City?

Smart city adalah konsep penataan kota modern yang sudah banyak diterapkan di berbagai kota di negara maju. Mengintegrasikan teknologi informasi serta komunikasi dengan bantuan jaringan perangkat internet of things, penerapan ini diharap mampu menciptakan efisiensi, perbaikan layanan publik, serta menunjang kesejahteraan masyarakat. 

Di Indonesia sendiri terdapat sejumlah kendala dalam mewujudkan konsep kota pintar ini, mulai dari belum adanya infrastruktur penunjang, kesiapan pemerintah daerah, serta masyarakat yang mungkin belum siap untuk memanfaatkan inovasi teknologi digital. Namun, dengan perencanaan konsep yang matang dan komitmen tinggi, penerapan smart city di Indonesia pasti akan berhasil diwujudkan.

Baca Juga: Teknologi RFID Berikut Cara Kerjanya di e-KTP dan Uang Elektronik