Perlu Dihindari, 10 Kesalahan dalam Membuat CV Ini Bikin Gagal Dapat Kerja
Bagi pelamar kerja, membuat CV adalah hal yang krusial. Sebab, pembuatan CV akan menentukan apakah pelamar bisa lolos tahap administrasi atau tidak. Makanya, CV sering kali dipoles dengan pengalaman, pendidikan, dan keahlian khusus agar terlihat menarik dimata recruiter.
Sayangnya, berbagai kesalahan sering kali ditemukan dalam CV yang membuat pelamar kerja tidak lanjut ke tahap interview dan akhirnya gagal mendapatkan pekerjaan. Ini tentunya perlu diperhatikan sejak dini, agar pelamar kerja bisa melanjutkan ke tahap seleksi selanjutnya.
Bagi Anda yang merasa salah dalam membuat CV dan baru ingin melamar kerja, berikut beberapa kesalahan umum dalam membuat CV yang perlu dihindari.
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Kesalahan Umum dalam Membuat CV
1. Salah dalam Pengetikan
Salah dalam pengetikan
Kesalahan yang paling umum adalah salah pengetikan, baik itu nama tempat, pengalaman, atau deskripsi. Bayangkan kalau yang salah ketik itu nama sendiri, Anda yang tadinya lolos tahap administrasi bisa jadi tidak notice kalau Anda lolos. Sebab, ejaan nama saja salah.
Sebaiknya teliti lagi saat menuliskan CV. Jangan ragu untuk memeriksa ulang semua yang Anda tuliskan. Apabila ada salah pengetikan, bisa segera diperbaiki sebelum CV dikirimkan kepada recruiter.
2. CV yang terlalu kreatif
Ada baiknya CV dibuat secara kreatif, tapi CV bukan karya seni yang bisa dilukis atau dihias sesuka hati. Anda harus perhatikan penggunaan warna tulisan, ukuran tulisan, gaya tulisan, background, dan logo yang disematkan dalam CV. Jangan karena ingin terlihat menarik, CV malah terlihat seperti iklan.
Boleh kreatif, tapi ada batasannya. Anda bisa cari contoh CV kreatif, tapi tetap terkesan profesional di Google atau sosial media. Jadikan sebagai pedoman dalam membuat CV.
3. Melebih-lebihkan sesuatu
Iya, Anda ingin agar CV terlihat menarik. Tapi, Anda tidak perlu melebih-lebihkan isinya agar Anda lolos ke tahap berikutnya. Sebab, tahap perekrutan kerja masih panjang.
Valid atau tidaknya informasi yang Anda tuliskan akan terlihat saat wawancara nanti. Dari sini recruiter bisa menilai berapa besar keahlian dalam suatu hal.
4. Hindari deskripsi yang terlalu panjang
CV berisi ringkasan tentang riwayat hidup dari awal sampai saat ini. Jadi, deskripsi yang dituliskan sebaiknya singkat saja, tapi mewakili seluruh daftar riwayat secara keseluruhan.
Deskripsi yang terlalu panjang membuat Anda bosan membacanya. Lembar CV pun menjadi banyak, yang dapat mengurangi ketertarikan recruiter untuk melihatnya.
Baca Juga: Tak ada Pengalaman Kerja saat Melamar? Cantumkan Ini di CV
5. Font tulisan yang terlalu besar
Font tulisan yang terlalu besar
Informasi yang terdapat dalam CV sebaiknya jelas, Menjelaskannya memakai deskripsi yang singkat dan padat, bukan memakai font tulisan yang besar. Yang ada mata recruiter menjadi sakit saat membaca CV.
Gunakanlah ukuran tulisan yang pas dengan font 14-16. Sementara untuk gaya tulisan, sebisa mungkin hindari Times New Roman. Meski formal, tulisan ini terlalu biasa saat melamar kerja.
6. Jangan menuliskan privasi
Anda diperlakukan secara tidak adil di kantor yang lama? Wajar kalau sakit hati, tapi Anda tidak perlu menuliskan ini pada CV. Bukannya iba, recruiter justru ilfeel melihat mendadak curhat tentang masa lalu di CV.
Simpanlah itu menjadi cerita untuk diri sendiri. Anda bisa ceritakan, tapi nanti setelah diterima di perusahaan. Itu juga dengan orang yang pas, jadi privasi tidak menjadi konsumsi publik.
7. Mengabaikan cover letter
Cover Letter menjadi aspek penting yang tidak boleh diabaikan saat menuliskan CV. Hanya saja, tidak semua perusahaan mewajibkan pelamar untuk melampirkan cover letter saat melamar kerja. Meski tidak diminta, Anda bisa tetap lampirkan sebagai nilai tambah diri sendiri di mata perusahaan.
Cover letter bisa dimanfaatkan untuk menjelaskan jati diri secara detail. Buatlah isinya semenarik mungkin agar recruiter antusias membacanya sampai habis.
Baca Juga: Kumpulan Contoh CV Kreatif Ini Bisa Dijadikan Panduan Melamar Kerja
8. Hindari bahasa yang terlalu kaku
Bahasa yang digunakan dalam CV sifatnya formal, tapi bukan menjadi kaku. Sebab, hal ini dapat menyebabkan susunan kalimat menjadi rancu. Kalimat yang seharusnya enak dibaca, malah membingungkan recruiter.
Jika Anda ingin menempatkan beberapa kata dalam Bahasa Inggris, jangan lupa dicetak miring. Jadi, antara Bahasa Indonesia dan Inggris ada bedanya.
9. Perhatikan grammar
Khusus untuk Anda yang ingin membuat CV full English, sebaiknya perhatikan grammar saat merangkaikan setiap kata meskipun ini tidak masuk dalam poin penilaian. Tapi, kali saja rekruiternya iseng, Anda bisa tidak lolos cuma karena salah di grammar saja.
Lain halnya kalau wawancara, recruiter tidak mungkin mengoreksi grammar yang Anda gunakan. Sebab, yang terpenting adalah recruiter paham dan mengerti maksud Anda.
10. Satu CV untuk semua lamaran
Satu CV untuk semua lamaran
Setiap perusahaan memiliki kualifikasi tertentu terhadap kandidat yang melamar di perusahaan. Sebagai pelamar, Anda juga harus menyesuaikan CV seperti posisi yang dilamar. Ini artinya satu CV bukan untuk melamar di puluhan atau ratusan perusahaan, ya!
Akan lebih baik kalau CV terus diperbaharui. Bukan hanya isinya, tapi bentukan CV secara keseluruhan agar CV tampak fresh dan menarik untuk dibaca.
Mencoba Detail Saat Menuliskan CV
Mengingat CV adalah hal yang terpenting ketika ingin melamar sebuah pekerjaan, maka Anda harus berhati-hati dalam membuat CV. Carilah referensi sebanyak-banyaknya mengenai tata cara pembuatan CV. Bila perlu, minta bantuan orang yang ahli membuat CV agar CV memikat mata dan hati recruiter.
Baca Juga: Contoh CV Lamaran Kerja Terbaru Agar Sukses Dibaca oleh HRD