Terima Tawaran Kerja Baru? Pikirkan Dulu Hal Ini
Kamu pernah ditawari pekerjaan oleh teman, mantan atasan, headhunter, atau langsung dari HRD perusahaan? Pastinya senang karena tandanya mereka tertarik padamu.
Entah itu karena mereka sudah tahu kinerjamu, atau memang kepincut dengan profil dan pengalaman kamu di aplikasi LinkedIn. Ya, setidaknya kamu patut berbangga hati. Di saat orang lain berjuang melamar kerja, pekerjaan yang justru datang kepadamu.
Namun ketika mendapat tawaran pekerjaan inilah yang kerap membuat dilema. Apalagi buat kamu yang lagi ‘sayang-sayang’-nya sama perusahaan.
Tetapi bagi yang sudah muak dan ingin segera resign, tawaran tersebut menjadi sebuah kesempatan besar. Meski demikian, tetap saja kamu harus mempertimbangkan beberapa hal berikut ini ketika mendapatkan tawaran pekerjaan:
Baca Juga: 6 Skill Ini Bisa Menghasilkan Banyak Uang Untukmu
1. Gaji per bulan
Munafik bila bekerja tidak butuh uang, kecuali memang yang sudah terlahir kaya raya, bekerja hanya mencari status saja. Yang dilihat kebanyakan orang adalah gaji.
Maklum, hidup perlu duit. Tagihan dibayar pakai uang, bukan daun. Jadi, begitu ditawari pekerjaan di suatu perusahaan, kamu akan bertanya soal berapa gaji per bulan.
Jika yang menawari adalah teman dekat, tidak ada salahnya bertanya langsung kepadanya soal gaji. Namun bila kamu ditawari pekerjaan oleh HRD perusahaan, headhunter, klien, atau mantan bos, tidak etis untuk menanyakan hal tersebut.
Cara terbaik adalah dengan mencari tahu di internet berapa rata-rata besaran gaji suatu posisi di perusahaan itu. Syukur-syukur ada info lain, seperti fasilitas yang diberikan, tunjangan, bonus, dan lainnya.
Jadi, pikirkan soal gaji dan hal di atas sebelum menerima tawaran pekerjaan tersebut. Mungkin biarpun gaji di kantormu yang sekarang kecil, namun untuk fasilitas dan bonus lebih memadai dibanding perusahaan baru.
2. Jarak yang ditempuh
Pertimbangan selanjutnya adalah jarak yang ditempuh. Apakah tawaran bekerja di perusahaan lain lebih jauh atau lebih dekat dengan tempat tinggal kamu yang sekarang? Ini bisa jadi masalah.
Misalnya, kalau gaji yang ditawarkan besar, tetapi jarak tempuh antara rumah dan kantor baru nanti berkilo-kilometer, sama saja bohong. Gaji bakal habis untuk ongkos transportasi.
Apalagi jika tidak ditanggung kantor. Artinya gaji yang kamu terima adalah take home pay. Memang, bisa saja kamu pindah kos, tetapi belum tentu harga sewanya murah.
Misalnya, jarak rumah dengan kantor sekarang hanya 5 kilometer (km). Tetapi kalau pindah di kantor baru, jaraknya 30 km. Jika memutuskan ngekos, yang tadinya tidak perlu keluar biaya untuk sewa rumah karena tinggal dengan orangtua, terpaksa harus membayar sewa kos jika menerima tawaran kerja tersebut.
3. Alternatif transportasi
Selain jarak tempuh, pikirkan juga transportasi yang digunakan ke kantor. Jika masih di kantor lama, jarak 5 km bisa ditempuh dengan naik motor atau naik sepeda.
Tetapi jika jaraknya 50 km saat pindah ke kantor baru, gempor kalau harus bolak balik berkendara motor. Apakah ada alternatif transportasi, seperti kereta KRL atau Transjakarta? Jika tidak, lebih baik pertimbangkan lagi dengan matang.
4. Citra perusahaan
Ditawari pekerjaan adalah hal yang membanggakan, tetapi perhatikan juga citra perusahaannya. Tidak asal menerima saja.
Bagaimana kredibilitas perusahaannya, siapa pemilik atau pemegang sahamnya. Apakah memiliki rekam jejak baik atau buruk, termasuk manajemen perusahaan, serta karyawannya.
Bisa jadi, perusahaan menawari kamu pekerjaan karena memang keluar masuk karyawan di sana sangat cepat. Ini dapat menjadi pertanda, mungkin banyak karyawan tidak betah lantaran gaji kecil, tekanan besar, manajemen yang jelek, atau lainnya.
5. Job desk di perusahaan
Ditawari pekerjaan? Coba cek dulu mungkin saja bidang kerjanya tidak sesuai dengan passion maupun jurusan kamu. Misalnya kamu jurusan komunikasi. Pernah bekerja sebagai wartawan di berbagai media, namun ditawari pekerjaan sebagai marketing.
Apakah bisa kamu terima? Jika ingin mencari tantangan di bidang baru, tak ada salahnya mencoba. Namun, bila tidak sesuai minat, lebih baik menolak secara halus daripada memaksakan diri.
6. Lingkungan kerja dan peluang karier
Sebelum menerima tawaran kerja, cari tahu juga bagaimana lingkungan kerja di perusahaan tersebut. Kamu dapat menelusurinya di situs resmi atau sosial media perusahaan.
Jika seandainya merasa cocok dengan visi misi, budaya kerja, dan memberi kesempatan atau peluang karier menjanjikan, jangan ragu untuk segera bergabung. Tetapi kamu juga tidak boleh melihatnya sepihak.
Cari tahu semua ini melalui postingan atau komentar dari komunitas. Misalnya, ex karyawan perusahaan tersebut yang membagikan pengalaman bekerjanya di kantor itu.
Baca Juga: 7 Tips Mencari Kerja sebelum Lulus Kuliah