Naik Haji Bukan Lagi Sekedar Mimpi Kalau Kamu Ikuti 5 Cara Ini
Bagi umat Muslim, naik haji merupakan mimpi terbesar. Apalagi bisa ibadah haji di usia muda. Bukan di usia tua seperti kebanyakan orang.
Meskipun ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah wajib bagi yang mampu, tetapi kalau punya uang dan fisik masih kuat, kenapa tidak?
Memang sih, ibadah haji di masa Covid-19 disetop sementara untuk menghindari penularan virus corona lebih luas. Namun tak ada salahnya kamu mempersiapkan diri.
Persiapan ini lebih kepada keuangan. Sebab ibadah haji membutuhkan biaya puluhan juta rupiah. Biaya haji reguler saja sekitar Rp 30 juta ke atas.
Kendati gaji kamu pas-pasan, bisa kok pergi haji walaupun harus menunggu antrean bertahun-tahun untuk mewujudkannya.
Berikut kiat-kiat supaya bisa naik haji di usia muda:
Baca Juga: Sabar, Haji Tahun 2020 Batal. Begini Cara Urus Refund Biaya Haji Reguler dan Khusus
Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
1. Buka tabungan khusus haji
Buka tabungan khusus haji via website OJK
Buka tabungan khusus haji di bank. Ada beberapa bank penerima setoran haji yang ditunjuk Kementerian Agama. Umumnya bank syariah, seperti Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BTN Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Mualamat, CIMB Niaga Syariah, dan lainnya.
Cara membuka rekening tabungan haji pun mudah. Cukup datang ke bank yang diinginkan dengan membawa identitas, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Pilihan setoran awal berbeda-beda, ada bank yang mematok minimal Rp 50 ribu, bahkan Rp 100 ribu. Selanjutnya nilai setoran bebas tergantung kemampuan finansialmu.
2. Menabung secara disiplin
Menabung secara disiplin
Kalau sudah bertekad, maka kamu wajib menabung secara disiplin. Bisa harian, mingguan, atau bulanan. Alokasikan sekitar 10-20% dari gajimu.
Perlu diketahui, setoran pendaftaran haji reguler ke Kemenag sebesar Rp 25 juta per orang. Jadi misalnya gaji sebulan Rp 5 juta tanpa cicilan utang. Berarti anggarkan 20% dari gaji, yaitu sebesar Rp 1 juta.
Tetapi jika kamu punya cicilan utang yang harus dibayar, sisihkan saja 10% atau Rp 500 ribu. Untuk mengumpulkan uang Rp 25 juta, artinya kamu perlu menabung selama 50 bulan atau 4 tahun lebih.
Bila mau harian. Menabung Rp 20 ribu per hari juga boleh. Dikumpulkan dulu. Sebulan sudah dapat Rp 600 ribu. Baru disetor ke bank. Kalau ini, butuh waktu 3 tahun lebih.
3. Mendaftar haji ke Kemenag
Mendaftar haji ke Kementerian Agama
Setelah tabungan untuk setoran awal naik haji sebesar Rp 25 juta terkumpul, pihak bank akan langsung menawarkan nasabah untuk segera mendaftar haji ke Kemenag. Daftarkan dirimu agar bisa mendapatkan nomor porsi haji.
Baca Juga: Gaji Pas-Pasan Tapi Ingin Cepat Naik Haji? Pilih Investasi Ini
4. Menunggu antrean keberangkatan dengan berinvestasi
Menunggu antrean haji dengan berinvestasi
Contohnya mendaftar haji di Jakarta tahun 2019, perkiraan keberangkatan ditetapkan tahun 2037. Itu artinya waktu tunggumu untuk ibadah haji selama 18 tahun. Jika kamu mendaftar pada usia 25 tahun, maka perkiraan kamu pergi haji di usia 43 tahun.
Selama 18 tahun waktu tunggu tersebut, jangan sia-siakan. Lanjutkan saja menabung sebesar Rp 500 ribu per bulan. Uang dari hasil rutin menabung selama 18 tahun akan terkumpul sekitar Rp108 juta (belum termasuk bagi hasil menabung di bank syariah).
Atau kamu juga bisa berinvestasi selama waktu tunggu tersebut. Contohnya investasi emas, reksadana, maupun melakukan pendanaan di fintech peer to peer lending yang memberikan imbal hasil besar.
5. Cari pekerjaan sampingan
Pekerjaan sampingan dengan bisnis jual beli online
Apabila uang belum cukup juga untuk setoran awal maupun pelunasannya, kamu dapat menambah penghasilan dengan pekerjaan sampingan. Supaya tujuan naik haji lebih cepat tercapai.
Namanya pekerjaan sampingan, sifatnya bebas saja. Manfaatkan waktu luang, semisal pulang kantor atau sabtu minggu untuk freelancer, jualan online, driver taksi atau ojek online, atau lainnya. Terpenting jangan mengganggu pekerjaan utamamu.
Jaga kesehatan agar Badan Tetap Prima
Mencari dan mengumpulkan uang untuk biaya haji membutuhkan fisik yang prima. Oleh karena itu, jaga kesehatanmu dengan rajin berolahraga.
Kesehatan sangat penting. Kalau kamu sakit berkepanjangan, maka kesempatan untuk naik haji bisa gagal. Padahal uang sudah terkumpul. Jadi, terapkan pola hidup sehat dan bersih di masa pandemi seperti ini.
Jangan lupa iringi setiap ikhtiarmu dengan doa. Semoga Allah memanjangkan umurmu dan berkesempatan menyambangi Tanah Suci untuk pergi haji.
Baca Juga: Cara dan Syarat Buka Tabungan dan Daftar Haji di Kemenag